BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nukleolus
Nukleolus
adalah butiran bersifat asam yang terletak di inti sel. Jumlahnya tergantung
pada spesies dan jumlah kromosom. Ukuran nukleolus sebanding dengan aktivitas
sel. Sel yang aktif nukleolusnya besar, misalnya pada oosit, sel neuron, dan
sel sekretori. Pada sel tidak aktif ukuran nukleolusnya kecil. Komposisi
nukleolus terdiri dari protein terutama protein fosfat, tRNA, fosfatase, nukleotida
fosforilase, DNA,
dan nukleotida.
Nukleolus dengan menggunakan mikroskop cahaya akan tampak sebagai bangunan basofil yang mempunyai ukuran lebih besar dari butir-butir atau kelompok-kelompok kromatin yang ada apda inti sel. Dengan menggunakan mikroskop elektron akan tampak bagian-bagian anak inti yang dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1. Pars granulosa atau daerah granuler yang tampaknya mengandung butir-butir dengan ukuran sedikit lebih kecil dari ribosom dalam sitoplasma dan dijumpai pada anak inti bagian pinggir.
2. Pars fibrilosa atau daerah fibriler terdapat ditengah anak inti dan tampak sebagai benang-benang yang halus.
Nukleolus dengan menggunakan mikroskop cahaya akan tampak sebagai bangunan basofil yang mempunyai ukuran lebih besar dari butir-butir atau kelompok-kelompok kromatin yang ada apda inti sel. Dengan menggunakan mikroskop elektron akan tampak bagian-bagian anak inti yang dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1. Pars granulosa atau daerah granuler yang tampaknya mengandung butir-butir dengan ukuran sedikit lebih kecil dari ribosom dalam sitoplasma dan dijumpai pada anak inti bagian pinggir.
2. Pars fibrilosa atau daerah fibriler terdapat ditengah anak inti dan tampak sebagai benang-benang yang halus.
3. Daerah kromatin terdiri dari serat-serat yang lebih terang
daripada daerah serat, berdiameter 10nm, membentang dari satu sisi ke sisi yang
lain dari nucleolus. Daerah inilah sesungguhnya NOR ( nuclear organizing regions) . Pusat pengatur nukleolus ini
terletak pada daerah gentingan setiap kromatin dan selama interfase selalu
teletak pada bagian dalam nukleolus.
4. Daerah amorf yang merupakan matriks anak inti yang tampak homogen dan terdiri dari protein sebagai pengikat kedua bagian diatas.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa anak inti tidak mempunyai membran. Kandungan protein anak inti sangat tinggi dan juga mengandung banyak RNA walaupun tidak lebih banyak dari bagian inti yang lain, dan ternyata anak inti ini tidak mengandung DNA.
4. Daerah amorf yang merupakan matriks anak inti yang tampak homogen dan terdiri dari protein sebagai pengikat kedua bagian diatas.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa anak inti tidak mempunyai membran. Kandungan protein anak inti sangat tinggi dan juga mengandung banyak RNA walaupun tidak lebih banyak dari bagian inti yang lain, dan ternyata anak inti ini tidak mengandung DNA.
Fungsi
anak inti menurut penelitian adalah sebagai tempat pembuatan protein yang akan
digunakan untuk membuat ribosom dan juga sebagai tempat menggandakan sintesis
RNA. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian tentang jumlah anak inti pada
sel-sel tertentu yang mendapatkan bahwa pada sel-sel yang sedang aktif membuat
protein maka anak inti akan tampak lebih besar. Dalam menjalankan fungsinya ini
anak inti dikontrol oleh bagian kromosom yang mengandung gen tertentu yang
dinamakan nucleolar organize. siapa-siapa.
What?
Senin, 04 Mei 2009
Pembelahan Sel
Pembelahan mitosis
merupakan pembelahan sel yang menghasilkan 2 buah sel anak yang identik, yaitu sel-sel anak yang memiliki jumlah kromosom sebanyak yang dimiliki oleh sel induknya.
Pembelahan meiosis
merupakan pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anak dengan jumlah kromosom separuh dari yang dimiliki induknya.
Perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis
No Pembeda Mitosis
1 Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh (somatis) dan sel gonad
2 Jumlah pembelahan Satu kali
3 Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 2 sel anak
4 Jumlah kromosom anak Diploid (2n) Diploid (2n)
5 Pindah silang Tidak terjadi
6 Komponen genetik Sama dengan induk
7 Tujuan Pertumbuhan dan regenerasi
No Pembeda Meiosis
1 Lokasi pembelahan Sel gonad/sel kelamin
2 Jumlah pembelahan Dua kali yaitu meiosis I dan II
3 Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 4sel anak
4 Jumlah kromosom anak Diploid (2n) haploid (n)
5 Pindah silang Terjadi pada profase I
6 Komponen genetik Berbeda dengan induk
7 Tujuan Reduksi kromosom yaitu pembentukan gamet
Tujuan dari pembelahan mitosis pada mahkluk hidup bersel banyak
adalah memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan. Sedangkan pada mahkluk hidup bersel satu, mitosis bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel dan mempertahankan dari kepunahan.
Tujuan dari pembelahan meiosis
adalah untuk pembentukan sel kelamin (gametogenesis). Pembentukan sperma pada hewan jantan disebut spermatogenesis sedangkan pembentukan ovum disebut oogenesi. Pada tumbuhan tingkat tinggi pembentukan serbuk sari disebut mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan bakal buah disebut makrosporogenesis atau megasporogenesis.
Keterkaitan /hubungan pembelahan sel dengan pewarisan sifat
Pembelahan sel baik itu mitosis maupun meiosis sebenarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu mewariskan sifat (genetik) yang ada pada sel yang sedang membelah tersebut kepada sel-sel turunannya. Di dalam sel terdapat kromosom yang mengandung gen. Ketika sel melakukan pembelahan, kromosom di dalam inti akan menduplikat yang akan diwariskan kepada sel anak. Sehingga sel anak akan menerima (mewarisi) kromosom-kromosom dan gen-gen dengan tipe dan ukuran yang sama dari induknya.
Dengan demikian setiap individu mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induknya dan masing-masing kromosom tersebut merupakan sumbangan dari kedua induknya.
PEMBELAHAN SEL
Semua
organisme eukariotik yang berkembang biak secara seksual tergantung dari
reproduksi sel. Hal ini karena zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang
dibuahi oleh sel sperma. Zigot yang bersel tunggal harus mengalami pembelahan
atau reproduksi untuk mencapai ukuran tertentu. Bagaimanakah caranya?
Pada
dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembelahan sel
secara langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara
langsung jika proses pembelahan tidak didahului dengan pembentukan gelondong
pembelahan dan penampakan kromosom. Adapun pembelahan sel secara tak langsung
jika proses pembelahan didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan
penampakan kromosom. Pembelahan sel secara langsung disebut amitosis,
sedangkan pembelahan secara tidak langsung meliputi pembelahan mitosis dan
pembelahan meiosis.
Pembelahan
amitosis terjadi pada bakteri, Protozoa, dan ganggang bersel satu. Proses
pembelahan ini tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan. Satu sel induk akan
membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan,
dan seterusnya hingga sel tersebut bertambah banyak. Proses pembelahan langsung
didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma
dan akhirnya sel terbagi menjadi dua sel anak.
Pembelahan
Sel secara Mitosis dan Meiosis
Proses
pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada
gonad (sel kelamin) yang menghasilkan sel kelamin. Pembelahan ini menyebabkan
terjadinya proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan dan organ tubuh makhluk
hidup.
Siklus Sel
Siklus sel adalah rangkaian peristiwa
perkembangan sel dengan urutan tertentu yang akan kembali pada tahap semula.
Siklus sel terdiri dari dua tahap, yaitu interfase dan tahap mitotik. Interfase
merupakan fase antara mitosis yang satu dengan mitosis berikutnya. Interfase
terdiri atas tiga tahap yaitu GI (awal dari interfase), tahap S, dan tahap G2
(akhir dari interfase). Pada fase S terjadi sintesis atau duplikasi DNA.
Pembelahan
Mitosis
Pembelahan
mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi apabila sel anak mempunyai jumlah
kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Fase-fase pembelahan mitosis
adalah profase, metafase, anafase, dan telofase. Dalam sekali membelah terdapat
interfase. Selama interfase tidak tampak adanya struktur kromosom .
Interfase
Pada fase
ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan tetapi sel sudah siap untuk
membelah. Selama interfase sel tampak keruh dan benang-benang kromatin halus
lama-kelamaan akan kelihatan. Beberapa ahli menganggap interfase bukan
merupakan salah satu tahap dalam mitosis sehingga interfase sering disebut fase
istirahat.
Profase
· Fase terlama dan paling banyak
memerlukan energi-energi yang terkumpul selama interfase digunakan untuk
membentuk gelondong-gelondong pembelahan.
· Pada profase selaput inti dan
membran inti melebur sehingga sel tidak tampak memiliki membran inti.
· Benang kromatin memendek dan
menebal membentuk kromosom. Setiap kromosom melakukan duplikasi menjadi
kromatid.
· Pada sel manusia dan sel hewan,
sentriol berpisah kemudian menuju kutub berlawanan dan terbentuk benang
spindel.
Metafase
Membran
inti sudah menghilang dan kromosom-kromosom berkumpul pada bidang ekuator,
yaitu bidang tengah dari sel sehingga kromosom tampak paling jelas. Sentromer
dari seluruh kromosom membuat formasi sebaris. Kromatid menggantung pada
benang-benang spindel melalui sentromer. Pada metafase, tampak adanya dua
kromatid hasil penggandaan pada profase yang sedang mengalami pembagian menjadi
dua.
Anafase
Pada fase
ini sentromer membelah dan kedua kromatid dari setiap kromosom berpisah.
Selanjutnya kromatid bergerak menuju ke kutub sel melalui benang-benang spindel.
Karena benang spindel melekat pada sentromer maka sentromer bergerak terlebih
dahulu pada pergerakan kromosom ke kutub sel. Tiap kromatid hasil pembelahan
mempunyai sifat yang sama dengan induknya sehingga setiap kromatid merupakan
kromosom baru.
Telofase
Kromosom
yang telah berada di daerah kutub masing-masing makin lama makin menipis,
kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis. Serabut gelondong
lenyap, sedangkan membran inti dan inti mulai terbentuk kembali. Selanjutnya
terjadi peristiwa pembagian inti (kariokinesis) dan sitoplasma terbagi menjadi
dua bagian (sitokinesis). Masing-masing bagian mengandung satu nukleus yang
memiliki 2n kromosom (diploid). Terbentuknya 2 sel anak yang mempunyai jumlah
kromosom sama dengan induknya.
Pembelahan
Meiosis
Pembelahan
meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah
kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Meiosis terjadi pada alat
reproduksi, yaitu pada gametosit (sel kelamin jantan dan sel kelamin betina). Pembelahan
kromosom berlangsung dua kali berurutan tanpa diselingi interfase, yaitu
meiosis I dan meiosis II.
Meiosis I
Profase I
Pada
profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu sebagai berikut.
- Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom.
- Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog.
- Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2 kromatid.
- Diplonema (diploten), kromatid menebal, membesar, rapat, dan bergandengan.
- Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan sentriol berpisah.
Metafase I
Pasangan
kromosom homolog mengatur diri dan saling berhadapan di daerah ekuator.
Setengah dari pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang satu dan
setengah pasangan kromosom homolog lainnya mengarah ke kutub yang lain.
Anafase I
- Kromosom homolog berpisah dan menuju kutub yang berlawanan.
- Kromatid belum berpisah karena sentromer masih satu untuk satu kromosom.
Telofase I
Kromosom
yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub. Selanjutnya terbentuk
membran nukleus yang diikuti oleh proses sitokinesis. Akhir telofase I
terbentuk dua sel anak. Setiap sel anak mengandung n kromosom sehingga pada
akhir meiosis I terbentuk dua sel anak yang haploid.
Meiosis II
Profase II
- Benang-benang kromatin kembali menebal menjadi kromosom.
- Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami duplikasi lagi.
- Nukleus dan dinding inti melebur.
- Sepasang sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan, kemudian mulai terbentuk benang-benang spindel.
Metafase
II
- Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid berjajar pada bidang pembelahan. Selanjutnya sentromer menempatkan diri di tengah sel.
Anafase II
- Sentromer membelah menjadi dua. Masing-masing kromatid berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan.
- Kromatid tersebut merupakan kromosom baru.
Telofase
II
- Kromatid sampai di kutub dan berubah menjadi benang kromatin.
- Terbentuk kembali membran inti dan anak inti.
- Terjadi sitokinesis dan terbentuk 4 sel anakan yang memiliki kromosom setengah dari induknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar