1. Kadal kebun
Kingdom:
|
Animalia
|
Filum:
|
Chordata
|
Kelas:
|
Reptilia
|
Ordo:
|
Squamata
|
Upaordo:
|
Sauria
|
Famili:
|
Scincidae
|
Genus:
|
Mabuya
|
Spesies:
|
M. multifasciata
|
Kadal kebun adalah sejenis reptil berkaki empat anggota suku Scincidae. Disebut kadal kebun, karena
biasa dijumpai di kebun pekarangan. Dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai East Indian Brown Mabuya, Many-lined Sun Skink atau Common
Sun Skink. Sedangkan nama ilmiahnya Mabuya multifasciata, merujuk
pada garis-garis samar memanjang tubuhnya. Kadal ini yang banyak ditemukan di pekarangan, kebun-kebun, tegalan, rerumputan
atau persawahan, sampai ke hutan belukar. Gesit dan agak gemuk, kepala seolah-olah menyatu dengan
leher yang gemuk kokoh; penampang tubuh nampak bersegi empat tumpul. Total
panjangnya hingga sekitar 22 cm, kurang-lebih 60%
daripadanya adalah ekor.
Sisi atas tubuh berwarna coklat tembaga keemasan, kerap
dengan bercak-bercak kehitaman di tepi sisik yang membentuk pola garis
memanjang yang kabur terputus-putus. Sisi lateral tubuh dengan warna gelap
kehitaman atau kecoklatan berbintik-bintik putih (pada yang betina atau hewan
muda), atau keputihan dengan saputan warna kuning terang hingga jingga
kemerahan (pada kadal jantan). Sisi bawah tubuh abu-abu keputihan atau
kekuningan.
Sisik-sisik di tengah tubuh tersusun dalam 30-34 deret. Sisik-sisik dorsal
(punggung), dan jarang-jarang juga sisik lateral (di sisi tubuh), pada
hewan dewasa memiliki 3 lunas
halus sampai kuat (jarang-jarang, sebagian sisik dorsal berlunas 4 atau
5). Sisik-sisik kepala di sebelah posterior (belakang) halus alias tak
berlunas; sisik-sisik prefrontal (di atas moncong) saling bersentuhan.
2. Kadal pohon hijau
|
Kadal pohon hijau (Dasia olivacea)
adalah sejenis kadal anggota suku
Scincidae. Hewan ini dalam bahasa
asing dikenal sebagai Olive Dasia atau Olive Tree Skink (Ingg.), atau Olivfarbener
Baumskink (Jerman).Close-up kepala
Kadal yang bertubuh gempal, panjang tubuh dari moncong
hingga anus maksimal 115 mm,
panjang total hingga ujung ekor mencapai 292 mm. Punggung berwarna zaitun atau
cokelat-zaitun, dengan belang-belang samar terbentuk dari bintik-bintik hitam
(kadang-kadang dengan warna cerah atau keputihan di tengahnya) yang berleret
melintang. Kepala dengan bintik-bintik hitam yang lebih jelas; dua bintik hitam
serupa mata terdapat di belakang kepala. Tepi pelupuk mata berwarna kuning
terang. Sisi bawah tubuh hijau terang keputihan atau kekuningan. Anak yang baru
menetas berwarna cokelat kekuningan atau kemerahan dengan belang-belang hitam
yang jelas dan tungkai berwarna hitam; ekor kekuningan.
Perisai-perisai
supranasal terpisah (tak bersinggungan) satu sama lain. Perisai-perisai
prefrontal biasanya terpisah, jarang bersinggungan. Perisai supralabial (bibir
atas) 7 buah, yang ke-5 dan ke-6 di bawah mata; infralabial 8 buah. Perisai
nuchal sepasang. Lubang telinga kecil; timpanum (gendang telinga) terletak di
dalam.
Sisik-sisik
di tengah tubuh dalam 28–30 deret (hingga 32 deret, untuk spesimen Sumatra);
sisik di bagian dorsal memiliki 3, 5 atau 7 lunas lemah. Di tengah punggung,
41–46 sisik terdapat di antara perisai parietal (kepala belakang) hingga
pangkal ekor (sejajar celah anus). Di bagian ventral, 45–58 sisik terdapat di
antara perisai mental (dagu) hingga celah anus. Tungkai panjang; dengan 17–21
lamella terdapat di bawah jari ke-4 tungkai belakang
3. komodo
Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak
ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat.
Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan
rata-rata panjang 2-3 m.
Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau,
yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau
kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau
tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo
yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang
mendominasi ekosistem tempatnya hidup. Komodo ditemukan oleh peneliti barat
tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka
populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat
aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap
kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah
Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.
Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki massa
sekitar 70 kilogram, namun komodo yang dipelihara di penangkaran sering
memiliki bobot tubuh yang lebih besar. Spesimen liar terbesar yang pernah ada
memiliki panjang sebesar 3.13 meter dan berat sekitar 166 kilogram, termasuk
berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya. Meski komodo tercatat
sebagai kadal terbesar yang masih hidup, namun bukan yang terpanjang. Reputasi
ini dipegang oleh biawak Papua (Varanus salvadorii). Komodo memiliki ekor yang
sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam
sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti. Air liur komodo sering kali bercampur sedikit
darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva dan
jaringan ini tercabik selama makan.[11] Kondisi ini
menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk bakteri mematikan yang
hidup di mulut mereka.[12] Komodo
memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang. Komodo jantan lebih
besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai
merah batu bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan
memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna,
dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.
4. Biawak
|
Biawak adalah sebangsa reptil yang masuk ke dalam golongan
kadal besar, suku biawak-biawakan (Varanidae).
Biawak dalam bahasa lain disebut sebagai bayawak (Sunda), menyawak
atau nyambik (Jawa), berekai (Madura), dan monitor lizard
atau goanna (Inggris).
Biawak banyak macamnya. Yang terbesar dan terkenal ialah biawak komodo (Varanus
komodoensis), yang panjangnya dapat melebihi 3 m. Biawak ini, karena
besarnya, dapat memburu rusa,
babi hutan dan anak kerbau. Bahkan ada kasus-kasus di
mana biawak komodo menyerang manusia, meskipun jarang. Biawak ini hanya
menyebar terbatas di beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara, seperti di p.
Komodo, p. Padar, p. Rinca dan di ujung barat p. Flores.
Biawak yang kerap ditemui di desa-desa dan perkotaan di
Indonesia barat kebanyakan adalah biawak air dari jenis Varanus salvator.
Panjang tubuhnya (moncong hingga ujung ekor) umumnya hanya sekitar 1 m lebih
sedikit, meskipun ada pula yang dapat mencapai 2,5 m.
Klasifikasi ilmiah
|
|
Kingdom:
|
|
Filum:
|
Chordata
|
Kelas
|
|
Ordo
|
|
Subordo
|
|
Family:
|
|
Genus:
|
Chlamydosaurus
|
Kadal berleher embel-embel (Chlamydosaurus
kingii), juga dikenal sebagai kadal
yg berjumbai atau naga yg
berjumbai, ditemukan terutama di utara Australia dan selatan Papua New
Guinea
. Namanya berasal dari besar embel-embel di lehernya, yang biasanya tetap dilipat melawan kadal tubuh..
Hewan ini sebagian besar menghabiskan
sebagian besar waktunya di pohon.Makananya sebagian besar terdiri dari
serangga. Kadal berleher embel-embel-adalah
kada yangl relatif besar, mencapai sampai 91,4 cm
·
Deskripsi
kadal embel-embel- dinamakan demikian karena besar kulit yang biasanya terletak dilipat
kembali terhadap kepala dan leher.. Kadal embel-embel didukung oleh duri
panjang tulang rawan yang dihubungkan ke tulang rahang.. Ketika kadal ini
takut, ia gapes mulutnya, memperlihatkan lapisan merah muda atau kuning terang;
kadal embel-embel juga, menampilkan
oranye terang dan sisik merah. Reaksi ini sering digunakan untuk mencegah
predator . kadal ini relatif besar, tumbuh sampai 91,4 cm..
Kadal embel-embel-be tidak memiliki warna
standar, namun ditandai dengan tubuh yang lebih gelap dari embel-embelnya. . Hanya ada satu spesies yang dicatat dari kadal embel-embel, namun besar variasi warna
antara spesies yang telah menyebabkan beberapa ilmuwan untuk menghypothesisnya
lebih dari satu spesies
·
Habitat
kadal
embel-embel-berleher ditemukan terutama di daerah utara Australia dan selatan
New Guinea.. kadal ini mendiami iklim lembab seperti di huta savana tropis . kadal embel-embel adalah arboreal kadal, berarti
menghabiskan sebagian besar waktu dalam pohon.
usaha kadal ke darat hanya dalam mencari makanan, atau untuk terlibat
dalam konflik territorial. Habitat arboreal mungkin merupakan produk dari
makanan kadal, yang sebagian besar terdiri dari kecil arthropoda dan vertebrata (lebih kecil kadal
biasanya). Namun, pohon-pohon yang paling penting digunakan untuk kamuflase. .
Tidak ada satu warna standar: agak, pewarnaan bervariasi menurut lingkungan
kadal. .
6. Kadal rumput
|
Kadal rumput adalah sejenis kadal bertubuh
panjang ramping anggota dari suku Lacertidae. Orang Sunda
menyebutnya orong-orong. Sedangkan dalam bahasa
Inggris hewan
ini dikenal sebagai Asian grass lizard, six-striped long-tailed
lizard, atau long-tailed grass lizard. Nama ilmiahnya adalah Takydromus
sexlineatus, merujuk pada kebiasaan dan jumlah garis-garis tubuhnya. (Tachydromus,
perkataan Gerika untuk ‘pelari cepat’; sexlineatus,
‘memiliki enam garis’).
Kadal
berbadan kurus lampai, dengan ekor yang panjang menjuntai, sering ditemukan
berlari cepat menyusup rerumputan atau tengah berjemur di atas semak-semak rendah.
Kadang-kadang pula memanjat rumput-rumputan yang agak tinggi, untuk berburu serangga yang
menjadi mangsanya.
Memiliki
leher yang panjang dan moncong meruncing, kadal ini serupa dengan biawak namun
berukuran jauh lebih kecil dan kurus. Total panjang tubuh hingga 290 mm, dan
sekitar empat-perlimanya adalah ekor. Panjang kepala dan badan (snout-to-vent
length) mencapai 8 cm, meski kebanyakan tidak melebihi 6 cm. Lidahnya
bercabang.
7. Kadal bertanduk pendek
KLASIFIKASI
|
|
Kingdom:
|
|
Phylum:
|
Chordata
|
Kelas:
|
|
Order:
|
|
Family:
|
Phrynosomatidae
|
Genus:
|
|
Species P.
hernandesi |
Kadal bertanduk pendek (Phrynosoma hernandesi) adalah kecil kadal
yang terdapat di Amerika Utara .. Seperti kadal
bertanduk lainnya, seringkali keliru disebut "Tanduk Katak" atau
"Horny Toad," tapi bukan kodok
sama sekali. Ini adalah salah satu dari lima jenis kadal di Kanada Nama spesies hernandesi
kehormatan Francisco Hernández Medico yang menulis account awal tahun 1651.
· Perilaku
Kadal Pendek bertanduk adalah. Mereka memakan semut
, tetapi juga akan mengambil sesekali belalang atau kumbang . Sering kali, mereka dapat ditemukan duduk di sekitar
sarang semut atau jalan. Mereka adalah makhluk diurnal yang paling aktif selama
pertengahan hari dan menggali di malam hari. Mereka mengandalkan ekstensif pada
kamuflase untuk menghindari predator. Jika
memprovokasi, beberapa kadal bertanduk dapat membangun tekanan darah pada
daerah belakang mata mereka dan akurat menyemprotkan darah mereka pada predator menyerang, yang akan menghalangi Canids dari
melanjutkan serangan mereka.
8.Iguana
Iguana
ialah sejenis kadal
yang hidup di daerah tropis di Amerika Tengah, Amerika
Selatan, dan Karibia.
Pertama kali mereka disebutkan oleh seorang naturalis berkebangsaan Austria Josephus Nicolaus
Laurenti pada tahun 1768. Ada 2 spesies yang berbeda dari jenis kadal ini: iguana hijau dan iguana Antilles Kecil.
Kedua spesies
kadal tersebut memiliki lipatan kulit di bawah rahang, sekumpulan kulit yang mengeras yang
berderet di punggungnya hingga ekor, dan "mata ketiga" di kepalanya. Mata ini disebut
sebagai mata parietal, yang mirip
seperti tonggak di atas kepalanya. Di belakang lehernya ada sisik kecil yang
menyerupai paku panjang, dan disebut tuberculate scale. Iguana juga
memiliki sisik besar bundar di pipinya yang disebut sebagai selubung
subtimpani.
Iguana
memiliki penglihatan
yang baik dan bisa melihat bentuk, bayangan, warna, dan gerakan pada jarak yang
jauh. Iguana menggunakan matanya untuk mengarahkannya mengarungi hutan lebat, untuk
menemukan makanan. Mereka juga menggunakan matanya untuk berkomunikasi dengan
anggota spesies yang sama. Mereka merespon rangsangan visual berupa warna
seperti jingga, kuning, merah muda, dan biru yang terdapat pada substansi makanan mereka. Telinga
iguana disebut timpanum, yang merupakan gendang telinga iguana dan terdapat di
kanan atas selubung subtimpani dan di belakang mata. Ini adalah bagian tubuh
iguana yang amat tipis dan lembut, dan amat penting untuk pendengarannya. Mereka
sering kali sulit untuk diketahui keberadaannya karena kemampuan mereka untuk
menyatu dengan lingkungannya. Warna hijau alaminya sangat membantu dalam
menyembunyikan dirinya dari predator.
9. Cecak terbang
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar