Selasa, 12 Juni 2012

pelangi biru part 1


Pelangi biruuu,,,

                Walau pun  “dia” tak ada di tempat ini,,, Tetapi pelangi terus menunggunya. Memandang taman bunga yang dahulu tempat mereka berbagi cerita,  menghapuskan kesepian biru. 
                Ya, biru. Teman kecilnya itu tak lagi disini. Ia pergi bersama kenangan. Pelangi berharap ia masih dapat melihat biru di tempat ini “taman bunga di belakang istana, walaupun dalam hatinya ada ketakutan bahwa biru tak dapat mengingatnya atau yang lebih parah, biru tak dapat  melihatnya.
                Di tempat ini, pelangi bermain bersama biru, mendengarkan cerita dari biru, yang membuatnya tahu, bahwa dunia bukan hanya tempat ini. Dunia ini luas dan lebih indah daripada yang ia tahu. Tetapi kembali sempit setelah kepergian biru. Delapan tahun yang lalu.
                Namun hari ini sangat berbeda, alangkah senangnya pelangi ketika mendengar kata salah seorang pelayan istana bahwa biru akan pulang besok. Betapa bahagianya pelangi mendengar kata kata itu. Ya, senang tak terhingga tetapi bercampur ketakutan yang tak terhingga juga.
                Malam ini, pelangi terus menunggu pagi,  ia duduk di atas pohon berbunga di belakang istana.
                Esok hari pun tiba, terdengar para pelayan sibuk menyambut kedatangan pangeran mereka, hati pelangi berdebar kecjang menunggu saat2 itu, di lihatnya dari kejauhan iring iringan istana telah datang bersama pangeran mereka. Dengan senangnya pelangi berlari ke halaman depan, langkah kakinya mulai melambat ketika melihat seseorang yang tampan turun dari mobil, Ya, itu adalah biru. Pelangi berdiri tepat di jalan yang disedikan untuk biru, di kiri kanan banyak pelayan istana berseragam. Para pelayan mulai nenundukkan kepala ketika Biru berjalan, dan sekarang biru tepat di hadapan pelangi  Pelangi tersenyum sambil memegang setangkau dandelion, “bunga kesukaan biru”. Namun apa, senyum pelangi langsung berubah menjadi air mata haru, saat ia tahu bahwa biru tak mengingatnya bahkan biru terus berjalan tanpa sedikitpun melihat baru.
                Pelangi  terdiam sejenak disitu, lalu ia berlari kencang meninggalkan sorak sorai orang orang yang menyambut kedatangan pangeran biru. Pelangi terus menangis sampai di rumahnya. Ibunya tak kuasa melihat pelangi seperti itu. “Seharusnya kau sudah tau pelangi, kau tak perlu menagis” kata ibu pelangi. “ia telah melupakanku Bu, padahal aku tak pernah melupakannya sedetik pun.”
                “ia melupakan mu bukan karena salahnya, itu karena ia hanya manusia biasa, jangankan tuk mengingatmu, merasakan kehadiranmu ia tak mampu lagi”
 “tapi dulu aku temannya bu, dan hanya aku temanNya”
“ia, tapi itu dulu pelangi, saat ia masih menjadi seorang anak yang kesepian, ia dapat melihat sosokmu, tapi kini ia telah dewasa, ia tak mampu lagi melihatmu, kau adalah seorang peri, yang hanya dapat di lihat oleh satu orang anak yang baik hati dan kesepian, dan anak itu adalah pangeran biru saat kecil, bukan sekarang”
Pelangi masih tidak dapat menerima kata kata dari ibunya, ia masih tidak percaya.
“percayalah pelangi, tak ada yang sia-sia, perpisahan seperti adalah yang wajar dan harus kita lewati”.

Sabtu, 05 Mei 2012

anveg


ANALISIS VEGETASI DENGAN METODE KUADRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar belakang
Metode kuadran umunya dilakukan bila vegetasi tingkat pohon saja yagng jadi bahan penelitiaan. Metode ini mudah dan lebih cepat digunan untuk mengetahui komposisi, dominasi pohon dan menksir volumenya.
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis.
Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Hutan merupakan komponen habitat terpenting bagi kehidupan oleh karenanya kondisi masyarakat tumbuhan di dalam hutan baik komposisi jenis tumbuhan, dominansi spesies, kerapatan nmaupun keadaan penutupan tajuknya perlu diukur. Selain itu dalam suatu ekologi hutan satuan yang akan diselidiki adalah suatu tegakan, yang merupakan asosiasi konkrit.
Ada berbagai metode yang dapat di gunakan untuk menganalisa vegetasi ini. Diantaranya dengan menggunakan metode kuadran atau sering disebut dengan kuarter.  Metode ini sering sekali disebut juga dengan plot less method karena tidak membutrhkan plot dengan ukuran tertentu, area cuplikan hanya berupa titik. Metode ini cocok digunakan pada individu yang hidup tersebar sehingga untuk melakukan analisa denga melakukan perhitungan satu persatu akan membutuhkanwaktu yang sangat lama, biasanya metode ini digunakan untuk vegetasi berbentuk hutan atau vcegetasi kompleks lainnya
1.2 Rumusan Masalah
  1. Seperti apakah komposisi dan dominansi pohon di daerah yang diamati.
  2. Berapakah frekuensi dan kerapatan relatif dari vegetasi tersebut.
  3. Adakah keragaman / diversitas di daerah itu.
1.3 Maksud, Tujuan dan Kegunaan
1.Mengetahui komposisi dan dominansi suatu spesies serta struktur komunitas di suatu daerah.
2.memahami dan mempraktekan metode kuarter ini dengan baik di lapangan.
3. melatih mahasiswa untuk menganalisa struktur komunitas dan komposisi tumbuhan yang terdapat di suatu daerah.
BAB II

2.1 Analisis vegetasi
Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi hutan yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan.
Prinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian. Karena titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh yang kita anggap dapat mewakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik
Kurva Spesies Area (KSA). Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat ditetapkan : (1) luas minimum suatu petak yang dapat mewakili habitat yang akan diukur, (2) jumlah minimal petak ukur agar hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang jalur yang mewakili jika menggunakan metode jalur ( Marpaung andre, 2009).

pembelahan sel


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nukleolus
            Nukleolus adalah butiran bersifat asam yang terletak di inti sel. Jumlahnya tergantung pada spesies dan jumlah kromosom. Ukuran nukleolus sebanding dengan aktivitas sel. Sel yang aktif nukleolusnya besar, misalnya pada oosit, sel neuron, dan sel sekretori. Pada sel tidak aktif ukuran nukleolusnya kecil. Komposisi nukleolus terdiri dari protein terutama protein fosfat, tRNA, fosfatase, nukleotida fosforilase, DNA, dan nukleotida.
            Nukleolus dengan menggunakan mikroskop cahaya akan tampak sebagai bangunan basofil yang mempunyai ukuran lebih besar dari butir-butir atau kelompok-kelompok kromatin yang ada apda inti sel. Dengan menggunakan mikroskop elektron akan tampak bagian-bagian anak inti yang dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1.    Pars granulosa atau daerah granuler yang tampaknya mengandung butir-butir dengan ukuran sedikit lebih kecil dari
ribosom dalam sitoplasma dan dijumpai pada anak inti bagian pinggir.
2.    Pars fibrilosa atau daerah fibriler terdapat ditengah anak inti dan tampak sebagai benang-benang yang halus.
3.    Daerah kromatin  terdiri dari serat-serat yang lebih terang daripada daerah serat, berdiameter 10nm, membentang dari satu sisi ke sisi yang lain dari nucleolus. Daerah inilah sesungguhnya NOR ( nuclear organizing regions) . Pusat pengatur nukleolus ini terletak pada daerah gentingan setiap kromatin dan selama interfase selalu teletak pada bagian dalam nukleolus.
4.    Daerah amorf yang merupakan matriks anak inti yang tampak homogen dan terdiri dari protein sebagai pengikat kedua bagian diatas.

            Dari hasil penelitian didapatkan bahwa anak inti tidak mempunyai membran. Kandungan protein anak inti sangat tinggi dan juga mengandung banyak RNA walaupun tidak lebih banyak dari bagian inti yang lain, dan ternyata anak inti ini tidak mengandung DNA.
            Fungsi anak inti menurut penelitian adalah sebagai tempat pembuatan protein yang akan digunakan untuk membuat ribosom dan juga sebagai tempat menggandakan sintesis RNA. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian tentang jumlah anak inti pada sel-sel tertentu yang mendapatkan bahwa pada sel-sel yang sedang aktif membuat protein maka anak inti akan tampak lebih besar. Dalam menjalankan fungsinya ini anak inti dikontrol oleh bagian kromosom yang mengandung gen tertentu yang dinamakan nucleolar organize. siapa-siapa.

What?

Senin, 04 Mei 2009

Pembelahan Sel


Rata Penuh








Pembelahan mitosis
merupakan pembelahan sel yang menghasilkan 2 buah sel anak yang identik, yaitu sel-sel anak yang memiliki jumlah kromosom sebanyak yang dimiliki oleh sel induknya.

Pembelahan meiosis
merupakan pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anak dengan jumlah kromosom separuh dari yang dimiliki induknya.

Perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis
No Pembeda Mitosis
1 Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh (somatis) dan sel gonad
2 Jumlah pembelahan Satu kali
3 Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 2 sel anak
4 Jumlah kromosom anak Diploid (2n) Diploid (2n)
5 Pindah silang Tidak terjadi
6 Komponen genetik Sama dengan induk
7 Tujuan Pertumbuhan dan regenerasi

No Pembeda Meiosis
1 Lokasi pembelahan Sel gonad/sel kelamin
2 Jumlah pembelahan Dua kali yaitu meiosis I dan II
3 Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 4sel anak
4 Jumlah kromosom anak Diploid (2n) haploid (n)
5 Pindah silang Terjadi pada profase I
6 Komponen genetik Berbeda dengan induk
7 Tujuan Reduksi kromosom yaitu pembentukan gamet









Tujuan dari pembelahan mitosis pada mahkluk hidup bersel banyak
adalah memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan. Sedangkan pada mahkluk hidup bersel satu, mitosis bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel dan mempertahankan dari kepunahan.










Tujuan dari pembelahan meiosis
adalah untuk pembentukan sel kelamin (gametogenesis). Pembentukan sperma pada hewan jantan disebut spermatogenesis sedangkan pembentukan ovum disebut oogenesi. Pada tumbuhan tingkat tinggi pembentukan serbuk sari disebut mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan bakal buah disebut makrosporogenesis atau megasporogenesis.
Keterkaitan /hubungan pembelahan sel dengan pewarisan sifat
Pembelahan sel baik itu mitosis maupun meiosis sebenarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu mewariskan sifat (genetik) yang ada pada sel yang sedang membelah tersebut kepada sel-sel turunannya. Di dalam sel terdapat kromosom yang mengandung gen. Ketika sel melakukan pembelahan, kromosom di dalam inti akan menduplikat yang akan diwariskan kepada sel anak. Sehingga sel anak akan menerima (mewarisi) kromosom-kromosom dan gen-gen dengan tipe dan ukuran yang sama dari induknya.
Dengan demikian setiap individu mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induknya dan masing-masing kromosom tersebut merupakan sumbangan dari kedua induknya.

PEMBELAHAN SEL
Semua organisme eukariotik yang berkembang biak secara seksual tergantung dari reproduksi sel. Hal ini karena zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang dibuahi oleh sel sperma. Zigot yang bersel tunggal harus mengalami pembelahan atau reproduksi untuk mencapai ukuran tertentu. Bagaimanakah caranya?
Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembelahan sel secara langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara langsung jika proses pembelahan tidak didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Adapun pembelahan sel secara tak langsung jika proses pembelahan didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Pembelahan sel secara langsung disebut amitosis, sedangkan pembelahan secara tidak langsung meliputi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
Pembelahan amitosis terjadi pada bakteri, Protozoa, dan ganggang bersel satu. Proses pembelahan ini tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan. Satu sel induk akan membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan, dan seterusnya hingga sel tersebut bertambah banyak. Proses pembelahan langsung didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma dan akhirnya sel terbagi menjadi dua sel anak.
Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis
Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada gonad (sel kelamin) yang menghasilkan sel kelamin. Pembelahan ini menyebabkan terjadinya proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan dan organ tubuh makhluk hidup.
Siklus Sel
Siklus sel adalah rangkaian peristiwa perkembangan sel dengan urutan tertentu yang akan kembali pada tahap semula. Siklus sel terdiri dari dua tahap, yaitu interfase dan tahap mitotik. Interfase merupakan fase antara mitosis yang satu dengan mitosis berikutnya. Interfase terdiri atas tiga tahap yaitu GI (awal dari interfase), tahap S, dan tahap G2 (akhir dari interfase). Pada fase S terjadi sintesis atau duplikasi DNA.
Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi apabila sel anak mempunyai jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Fase-fase pembelahan mitosis adalah profase, metafase, anafase, dan telofase. Dalam sekali membelah terdapat interfase. Selama interfase tidak tampak adanya struktur kromosom .
Interfase
Pada fase ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan tetapi sel sudah siap untuk membelah. Selama interfase sel tampak keruh dan benang-benang kromatin halus lama-kelamaan akan kelihatan. Beberapa ahli menganggap interfase bukan merupakan salah satu tahap dalam mitosis sehingga interfase sering disebut fase istirahat.
Profase
· Fase terlama dan paling banyak memerlukan energi-energi yang terkumpul selama interfase digunakan untuk membentuk gelondong-gelondong pembelahan.
· Pada profase selaput inti dan membran inti melebur sehingga sel tidak tampak memiliki membran inti.
· Benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom. Setiap kromosom melakukan duplikasi menjadi kromatid.
· Pada sel manusia dan sel hewan, sentriol berpisah kemudian menuju kutub berlawanan dan terbentuk benang spindel.
Metafase
Membran inti sudah menghilang dan kromosom-kromosom berkumpul pada bidang ekuator, yaitu bidang tengah dari sel sehingga kromosom tampak paling jelas. Sentromer dari seluruh kromosom membuat formasi sebaris. Kromatid menggantung pada benang-benang spindel melalui sentromer. Pada metafase, tampak adanya dua kromatid hasil penggandaan pada profase yang sedang mengalami pembagian menjadi dua.
Anafase
Pada fase ini sentromer membelah dan kedua kromatid dari setiap kromosom berpisah. Selanjutnya kromatid bergerak menuju ke kutub sel melalui benang-benang spindel. Karena benang spindel melekat pada sentromer maka sentromer bergerak terlebih dahulu pada pergerakan kromosom ke kutub sel. Tiap kromatid hasil pembelahan mempunyai sifat yang sama dengan induknya sehingga setiap kromatid merupakan kromosom baru.
Telofase
Kromosom yang telah berada di daerah kutub masing-masing makin lama makin menipis, kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis. Serabut gelondong lenyap, sedangkan membran inti dan inti mulai terbentuk kembali. Selanjutnya terjadi peristiwa pembagian inti (kariokinesis) dan sitoplasma terbagi menjadi dua bagian (sitokinesis). Masing-masing bagian mengandung satu nukleus yang memiliki 2n kromosom (diploid). Terbentuknya 2 sel anak yang mempunyai jumlah kromosom sama dengan induknya.
Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Meiosis terjadi pada alat reproduksi, yaitu pada gametosit (sel kelamin jantan dan sel kelamin betina). Pembelahan kromosom berlangsung dua kali berurutan tanpa diselingi interfase, yaitu meiosis I dan meiosis II.
Meiosis I
Profase I
Pada profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu sebagai berikut.
  • Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom.
  • Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog.
  • Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2 kromatid.
  • Diplonema (diploten), kromatid menebal, membesar, rapat, dan bergandengan.
  • Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan sentriol berpisah.
Metafase I
Pasangan kromosom homolog mengatur diri dan saling berhadapan di daerah ekuator. Setengah dari pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang satu dan setengah pasangan kromosom homolog lainnya mengarah ke kutub yang lain.
Anafase I
  • Kromosom homolog berpisah dan menuju kutub yang berlawanan.
  • Kromatid belum berpisah karena sentromer masih satu untuk satu kromosom.
Telofase I
Kromosom yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub. Selanjutnya terbentuk membran nukleus yang diikuti oleh proses sitokinesis. Akhir telofase I terbentuk dua sel anak. Setiap sel anak mengandung n kromosom sehingga pada akhir meiosis I terbentuk dua sel anak yang haploid.
Meiosis II
Profase II
  • Benang-benang kromatin kembali menebal menjadi kromosom.
  • Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami duplikasi lagi.
  • Nukleus dan dinding inti melebur.
  • Sepasang sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan, kemudian mulai terbentuk benang-benang spindel.
Metafase II
  • Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid berjajar pada bidang pembelahan. Selanjutnya sentromer menempatkan diri di tengah sel.
Anafase II
  • Sentromer membelah menjadi dua. Masing-masing kromatid berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan.
  • Kromatid tersebut merupakan kromosom baru.
Telofase II
  • Kromatid sampai di kutub dan berubah menjadi benang kromatin.
  • Terbentuk kembali membran inti dan anak inti.
  • Terjadi sitokinesis dan terbentuk 4 sel anakan yang memiliki kromosom setengah dari induknya.

sel volta


1.      SEL VOLTA
Definisi sel volta
            Sel volta merupakan suatu perangkat yang mengubah energi suatu reaksi redoks spontan menjadi energi listrik. Conth penggunaan baterai dan aki.
Sel volta atau sel galvani
Alessandro Volta (1745-1827) menemukan bahwa suatu reaksi kimia dapat menghasilkan energi listrik. Penemuan ini bermula ketika ahli anatomi italia, Luigi galvani ( 1737 – 1798 ) mengamati bahwa kodok yang dibedahnya bergetar krtika dua logam yang berbeda ditusukkan kedalamnya dan saling dihubungkan. Awalnya, Galvani menduga bahwa getaran ini ditimbulkan oleh listrik yang berasal dari tubuh binatang tersebut. Namun hipotesis ini tertolak ketika volta mengulangi eksperimen yang sama pada saat cuaca cerah ( sehingga tidak ada petir ) ternyata ia memperoleh hasil yang sama, volta menarik kesimpulan bahwa arus listrik timbuk dari kedua logam tersebut. Pada tahun 1799 ( ketika ia bekerja di Universitas Pavia ) volta berhasil merancang alat yangmengubah energi kimia menjadi energi listrik yang di sebut sel volta.
Proses Sel Volta
            Dalam suatu sel volta selalu terdapat dua elektrode yaitu katode ( Kutub Positif ) dan anode ( Kutub Negatif)
Reaksi redoks yang terjadi pada sel volta tersebut sebagai berikut :
Reaksi oksidasi (anode) : Reaksi oksidasi ( anode ) : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
+Reaksi reduksi ( katode ): Cu2+ (aq) + 2e- → Cu (s)
Reaksi Sel : Zn (s) + Cu2+(aq) → Zn2+ (aq) + Cu (s)
 Penulisan reaksi sel tersebut dapat disederhanakan dalam bentuk lambang sel tersebut Zn (s)│Zn2+ (aq)║Cu2+ (aq)│Cu (s)
Reaksi oksidasi diruas kiri (anode) dan reaksi dan reaksi redoksi di ruas kanan (katode) keduanya dipisahkan oleh jembatan garam (tanda║) berfungsi menyeimbangkan muatan pada setiap larutan.
Perhitungan Potensial Sel
            Potensial sel merupakan selisih potensial listrik antara elektrode yang mendorong elektron mengalir yang di sebabkan perbedaan rapatan muatan antara elektrode elektrode.
            Potensial elektrode merupakan potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode dengan elektrode hidrogen. Oleh karena itu, potensial atom hidrogen disebut juga potensial elektrode standar.
2H+ (IM) + 2e- → H2 (g); Eo = O volt
Setiap unsur yang mengalami reaksi reduksi dengan hidrogen (hidrogen mengalami oksidasi ), potensial reduksi unsur tersebut di beri tanda positif.
Contoh : Co2+ (aq) + 2e- → (ucs); Eo = O volt
Adapun unsur yang mengalami reaksi oksidasi dengan hidrogen ( hidrogen mengalami redoksi ) potensial redoksi unsur tersebut diberi tanda positif
Contoh : Ni2+ (aq) + 2e- → Ni (s); Fo = - 0,25 volt
Potensial sel volta dapat ditentukan melalui percobaan dengan volmeter atau potensial meter dan juga dapat dihitung berdasarkan data potensial (katode) dan potensial elektrode negatif (anode)
Esel = Eoreduksi - Eooksidasi Esel = Eokatode - Eoanode
Berlangsungnya suatu reaksi redols
Suatu reaksi dapat berlangsung jika ada perbedaan potensial positif antara kedua setengah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi redoks dapat berjalan spontan apabila Eosel > O (+). Kespontanan reaksi juga dapat ditentukan dengan melihat posisi logam pada deret volta. Deret volta merupakan urutan unsur-unsur yang di susun berdasarkan data potensial reduksi. Reduksi
Li K Ba Ca Na Mg Ac Mn Zn Fe Ni Sn Pb (H)
Cu Hg Ag Pt Au
Reaksi pendesakan logam dapat dituliskan sebagai berikut
L(s) + M+ (aq) → L+ (aq) + M(s)
Kegunaan sel utama dalam kehidupan sehari-hari

SEL ELEKTROLISIS
Definisi
            Rangkaian alat yang menunjukkan kimia akibat dialirkannya arus listrik
Ilmuan yang Menemukan Metode Elektrode
Seorang ilmuwan yang bernama Sir Humphry davy yang menemukan tentang metide elektrolisis kemudian dikembangkan oleh seorang ilmuwan yang berasal dari inggris yaitu Michael Faraday, dimana ia mengalirkan arus listrik kedalam larutan elektrolit dan ternyata larutan tersebut mengalami reaksi kimia. Electrode pada sel elektro elektrolisis berbeda berbeda dengan electrode sel volta dimana katode merupakan kutub negative dan anode merupakan kutub positif
Reaksi Elektrolisis
            Kalian (ion positif) dari larutan elektrolit tertarik kekatode yang kemudian mengalami readuksi dan atom menjadi netral. Anion (ion negatif) tertarik ke anode dan teroksidasi menjadi atom netral.
            Berdasarkan potensial electrode standartnya, maka digunakan untuk menamakan reaksi di katode dan anode pada sel eletrolisis yaitu :
Reaksi pada katode (reduksi terhadap kation)
Ion-ion logam alkali, alkali tanah, Al3+, Mn dan ion-ion logam yang memiliki Fo < - 0,83 volt tidak direduksi terjadi pada pelarut air
2H2O(e) + 2e- → 2OH- (aq + H2(q))
Ion-ion logam yang memiliki Eo> 0,83 volt di reduksi menjadi logam
Ln+(aq) + ne-→L(s)
Ion H+ dari asam direduksi menjadi gas hydrogen (H2)
2H+(aq) +2e- → H2(q)
Elektrolisis leburan (cairan) elektrolit tanpa, ion-ion logam pada urutan (1) diatas mengalami reaksi :
Ln+(aq) + ne → L(s)
Reaksi pada anode (oksidasi terhadap) anion
Ion-ion yang mengandung atom dengan bilangan oksidasi maksimum (SO42- dan NO3-) tidak dapat dioksidasi pada pelarut (air) terbentuk O2.
2H2O(e) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e-
Ion-ion halide ( x- ) dioksidasi mengadi gas halogen (X2)
2x-(aq) → x(2(g) + 2e-
Ion OH-(basah) dioksidasi mengadi gas oksigen (O2)
4OH-(aq) →2H2O(e) + O2(g) + 4e-
Proses penyembuhan & pemurnian logam dipakai suatu logam (sebagai anode) sehingga mengalami oksidasi menjadi ion yang larut.
L(s) → Ln+(aq) + ne-
            Macam-macam electrode yang digunakan pada elektosis yaitu :
Elektrode enert yaitu electrode yang tidak dapat bereaksi (pt,C,Au)
Electrode tidak inert yaitu electrode yang dapat beraksi (Cu dan ag), dimana yang teroksidasi pada anode :
L(s) → Ln+ (aq) + ne-
Hukum Faraday
Hukum I Faraday
            Michael Faraday menemukan tentang hubungan antara arus listrik dan zat yang dihasilkan melalui Hukum Faraday I yang menyatakan bahwa massa zat yang diendapkan atau di larutkan sebanding dengan muatan yang dilewatkan dalam sel dan massa molar zat tersebut.
Rumus Faraday I
w=Ar nx i x tf atau w=Mr n x i x tf
Keterangan :
W : massa zat yang dihasilkan (g)
I : kuat arus listrik (ampere)
T : waktu (sekon)
F : tetapan Faraday, if : 96.500 coolomb
Hukum II Faraday
Setiap larutan mendapatkan arus listrik yang sama sehingga dari setiap larutan akan dihasilkan massa zat yang ekuivalen (brek) sama
i x t F = w x nar konstan
Rums Faraday II
w1x n1 Ar1 =w2 x n2Ar2