Anatomi Akar
I.
Akar
Fungsi:
•
Penyerapan air dan hara mineral
•
Penunjang tegaknya tumbuhan
•
Pertukaran gas (akar nafas)
•
Penunjang tanaman untuk mendapatkan tempat ideal
(tanaman rambat)
EPIDERMIS AKAR
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah
dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas
menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar berfungsi memperluas
bidang penyerapan akar. Epidermis merupakan lapisan paling luar dari bagian organ (dalam hal ini tumbuhan),
merupakan tempat diferensiasi sel menjadi rambut-rambut akar, karakteristik khusus
antara lain bentuk sel yang bersudut sempit dan mengalami penebalan sel
mengandung lignin.
Pada dasarnya anatomi akar tumbuhan hidrofit sama dengan tumbuhan darat,
namun perbedaannya terletak pada susunan parenkimnya. Pada tubumhan hidrofit
parenkimnya lebih tebal agar air tidak mudah masuk. Selain itu ruang antar
selnya lebih besar agar udara dapat disimpan dan tumbuhan tersebbut dapat
mengapung di udara. Contohnya pada enceng gondok.
Eceng gondok (E.
crassipes)
Eceng gondok hidup mengapung di air dan
kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak
mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya
meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan
berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya
berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak
beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar